Kamis, 02 Maret 2023

Fakta Tragedi Gunung Meletus Paling Mengerikan di Dunia ada di Indonesia

Gunung Indonesia

Faktaina - Tahukah anda bahwa di Indonesia pernah terjadi letusan Gunung Berapi Terbesar di Dunia..? yaitu Letusan Gunung TAMBORA pada tahun 1815 yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini memuntahkan sekitar 120 juta ton belerang dioksida sejauh empat kilometer ke langit.
Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara).

Letusan Gunung Tambora di Indonesia ini merupakan tragedi yang sangat mengerikan sepanjang sejarah dunia. Letusan yang terjadi selama empat bulan awal terjadi letusan tanggal 5 April 1815.
Gunung Tambora memuntahkan lebih dari 150 kilometer kubik batu dan magma yang menghasilkan bentangan kalder sepanjang 7 kilometer lebih. 

Abu dan batu menghujani sekitar Gunung Tambora sejauh 1.300 kilometer hingga pulau sumatra dan kalimantan selama berminggu-minggu.

Lemparan partikel yang menghujam tinggi kelangit dan bertahan di atmosfer selama bertahun-tahun sehingga menghalangi matahari menyinari bumi dan menjadi musim tahun tanpa panas di bumi atau di kenal dengan "the year without summer”.

Angin bujur menyebarkan partikel tersebut di sekeliling dunia, membuat terjadinya fenomena. Matahari terbenam yang berwarna dan senja terlihat di London, Inggris antara tanggal 28 Juni dan 2 Juli 1815 dan 3 September dan 7 Oktober 1815. Pancaran cahaya langit senja muncul berwarna orange atau merah di dekat ufuk langit dan ungu atau merah muda di atas.

Perkiraan kematian bervariasi, Zollinger (1855) memperkirakan 10.000 orang meninggal karena aliran piroklastik. Di pulau Sumbawa, terdapat 38.000 kematian karena kelaparan, dan 10.000 lainnya karena penyakit dan kelaparan di pulau Lombok.
 
Petroeschevsky (1949) memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang terbunuh di Sumbawa dan Lombok. Beberapa pengarang menggunakan figur Petroeschevsky, seperti Stothers (1984), yang menyatakan jumlah kematian sebesar 88.000 jiwa.
Tanguy menunjukan bahwa terdapat banyak korban di Bali dan Jawa Timur karena penyakit dan kelaparan. Diperkirakan 11.000 meninggal karena pengaruh gunung berapi langsung dan 49.000 oleh penyakit epidemi dan kelaparan setelah letusan.

Akibat matahari yang terhalang oleh debu fulkanik yang terjebak di atmosfir dan menyebabkan musing dingin yang panjang di dunia, dampak Letusan Gunung Tambora semakin meluas Perubahan iklim disalahkan sebagai penyebab wabah tifus di Eropa Tenggara dan Laut Tengah bagian timur di antara tahun 1816 dan tahun 1819.
 
Banyak ternak mati di New England selama musim dingin tahun 1816-1817. Suhu udara yang dingin dan hujan besar menyebabkan gagal panen di Kepulauan Britania. Keluarga-keluarga di Wales mengungsi dan mengemis untuk makanan. Kelaparan merata di Irlandia utara dan barat daya karena gandum, haver dan kentang mengalami gagal panen. Krisis terjadi di Jerman, harga makanan naik dengan tajam. Dan dunia mencatat sebagai tragedi terburuk. 

Dikutip Dari berbagai sumber media.


Bagikan