Senin, 10 April 2023

Fakta Tentang CAROK Di Madura yang Sebenarnya


(Gambar diambil dari Film Sakera)

Faktaina - Dalam sejarah budaya masyarakat Madura, Carok dimaknai sebagai bentuk mempertahankan harga diri terutama dalam perkara suami terhadap istrinya atau keluarganya. 
Carok menjadi lambang kehormatan dan harga diri seorang suami terhadap istrinya, bahwa melecehkan istri dianggap mencari kematian.

Carok juga sebuah prinsip hidup masyarakat Madura, yaitu membalas sesuatu sama persis dengan perbuatan yang diterimanya. Bila ada anggota keluarga yang terbunuh, maka keluarganya juga akan membalas dengan cara yang sama. 

Carok adalah jalan terakhir jika terjadi sebuah masalah serius yang menyangkut harga diri dan tidak diketemukan solusi secara kekeluargaan. 
Carok hanya dilakukan jika pihak yang akan berkelahi telah menerima persetujuan dari keluarganya. Selain itu, Carok harus dilakukan di tempat yang sepi dan sulit dijangkau oleh masyarakat. 
Para pelaku Carok dalam aksinya juga harus mengenakan pakaian adat Madura dan hanya diperbolehkan menggunakan Celurit sebagai senjata. 
Sebelum Carok dimulai, diadakan tukar celurit dan penyampaian pesan terakhir kepada keluarga masing-masing apabila terbunuh. (dikutip dari wikipedia.org)

Celurit menjadi sebuah sibul dalam budaya Carok yaitu sebuah senjata dengan bentuk melengkung dengan ujung lancip dan sangat tajam.
Namun seiring perkembangan banyak kejadian-kejadian yang berbentuk kejahatan dan kriminal yang terjadi di wilayah madura juga menggunakan senjata Celurit yang dipakai pelaku dalam aksi kejahatannya.




Bagikan